1 Maret. Sekolah Dasar Spreewald di Distrik Schöneberg Berlin mempekerjakan Satuan Pengamanan (Satpam) supaya bisa melindung para guru dan siswa dari para siswa tidak patuh yang sulit dikendalikan. Sekitar 99% murid sekolah itu berlatar belakang migrasi. "Selama tahun silam, aksi kekerasan meningkat begitu tajam sehingga kami harus menempuh langkah ini," urai Kepala Sekolah Doris Unzeit. "Kekerasan menyebar luas dan kami ingin mengambil langkah-langkah penanganannya (contrameasures) dengan jasa keamanan. Upaya ini harus memperbaiki reputasi sekolah sekaligus memastikan bahwa murid-murid bisa belajar di sini dengan damai."
Sekolah Dasar Spreewald di Distrik Schöneberg Berlin (gambar atas) mempekerjakan Satuan Pengamanan (Satpam) supaya bisa melindung para guru dan siswa dari para siswa tidak patuh yang sulit dikendalikan. Sekitar 99% murid di sekolah itu berlatar belakang migrasi. (Sumber foto: Fridolin Freudenfett/Wikimedia Commons). |
2 Maret. Abu Marwan, seorang warga Suriah berusia 41 tahun, menikam sampai mati istrinya yang berusia 37 tahun di Mühlacker. Anak-anak pasangan itu, seorang gadis bersama dua anak laki-laki mereka menyaksikan aksi pembunuhan itu. Belakangan terungkap bahwa segera setelah pembunuhan, laki-laki yang masih berlumuran darah itu memasang video di Facebook. Lewat video dia memperingatkan kaum wanita supaya tidak membuat suami mereka jengkel: "Inilah cara kalian nanti dihabiskan."
3 Maret. Seorang laki-laki berumur 34 tahun yang sedikitnya sudah memperkosa empat wanita di atau dekat stasiun kereta api bawah tanah di Berlin menyerahkan diri kepada setelah polisi menerbitkan foto pengawasan atas dirinya. Laki-laki itu memilih para korbannya ketika berkendaraan menuju kereta api-kereta api bawah tanah. Dia membuat kontak mata dengan mereka, mengikuti meeka keluar stasiun kemudian memperkosa mereka. Polisi Berlin tidak memberi informasi seputar kebangsaan laki-laki itu. Harian Berliner Zeitung mengisi rincian hilang itu dengan menuliskan: dia berasal dari Mesir.
4 Maret. Sekelompok migran terdiri dari sepuluh orang secara seksual menyerang beberapa wanita dalam sebuah festival luar ruangan di Lienen. Serangan itu adalah sebentuk taharush, yaitu praktek di mana sekelompok laki-laki Arab mengelilingi para wanita kemudian menyerang mereka.
5 Maret. Keluarga-keluarga Timur Tengah yang jahat di Berlin berusaha mengancam polisi dengan memprovokasi polisi ketika mereka ditangkap. Caranya dengan membuat film penangkapan mereka dengan menggunakan telepon genggam, demikian dikatakan oleh Welt am Sonntag (edisi Minggu Harian Die Welt, Jerman). Mereka juga menyebarluaskan gossip ngawur yang menuduh polisi berusaha mencari kesenangan seksual dari para pelacur yang di-mucikari oleh anggota keluarga-keluarga jahat yang sama. "Taktik itu sangat mudah dilihat yang mau mendiskreditkan kolega saya," urai jurubicara serikat polisi GdP di Berlin, Benjamin Jendro. "Para penjahat ingin memperlihatkan bahwa negara tidak bisa mengendalikan diri. Ini telah menjadi olahraga yang populer."
5 Maret. Jaksa penuntut federal di Hamburg menuntut seorang migran Suriah berusia 20 tahun, Yamen A., berencana melakukan jihad di Jerman. "Tertuduh dituntut dengan merencanakan serangan yang dimotivasi oleh kaum Islam radikal dengan bahan peledak. Dia pun sudah mulai mempersiapkan aksinya," urai para jaksa penuntut. "Tertuduh ingin membunuh sedikitnya 200 orang dengan serangan ini. Dengan demikian dia terkait dengan serangan sebelumnya yang diakibatkan oleh ISIS di Eropa. Dia merasa penting untuk mengobarkan iklim rasa takut dan ketidakpastian di antara penduduk Republik Federal Jerman."
6 Maret. Proses pengadilan pun dimulai atas empat warga Eritrea yang memperkosa seorang wanita berusia 56 tahun beramai-ramai di Dessau. Para laki-laki itu tengah minum alkohol di luar alun-alun ketika seorang wanita mengumpulkan botol dan kaleng yang bisa didaur ulang berspekulasi memasuki kawasan itu. Para laki-laki itu menawarkan botol mereka kepada wanita itu. Ketika dia mendekat, mereka memukul kepalanya dengan botol pecah, lalu mendorongnya jatuh ke beton tapakan kaki di bangunan di dekatnya. Setelah itu, selama lebih dari satu jam mereka pun bergiliran memperkosanya. Jaksa penuntut melukiskan adegan itu sebagai "kekejaman yang tak terkendali." Para terdakwa, yang teridentifikasi berdasarkan DNA mereka itu memang kejam. Salah seorang tertuduh, Sultan A yang berusia 21 tahun mengaku tidak bisa mengingat apa-apa karena mabuk: "Saya Muslim. Saya tidak memberikan sungguh tidak member toleransi terhadap alkohol," Proses pengadilan pun berlanjut.
6 Maret. Para anggota parlemen anggoata partai anti-imigrasi Alternative for Germany (AfD) bepergian ke Suriah supaya bisa menilai situasi keamanan di sana. Partai AfD tengah mendorong supaya mengumumkan bahwa Suriah adalah negara aman sehingga bisa mengirimkan pulang setengah juta pengungsi Suriah yang tengah berdiam di Jerman. Christian Blex, anggota parlemen negara dari Partai AfD yang berasal dari North Rhine-Westphalia, menulis twit tentang berbagai gambaran dari bazaar Damaskus: "Murni hidup sehari-hari. Toko-toko modern. Para wanita berkerudung dan tidak berkerudung. Sulit untuk percaya bahwa ribuan laki-laki Suriah ini berada di Jerman dan bahwa mereka juga ingin membawa keluarga mereka..." Dia juga men-twit foto-foto para wanita Suriah di Damaskus: "Blue jeans, bukan jilbab hitam! Para wanita duduk-duduk di bar. Benar-benar tidak bisa dibayangkan terjadi di Mekkah---juga menyedihkan tidak terjadi di Berlin-Neukölln."
10 Maret. Penerbit Suhrkamp Verlag memutuskan untuk tidak menerbitkan buku karya pengarang peraih hadiah, Uwe Tellkamp setelah dia mempertanyakan kebijakan migrasi pintu terbuka Angela Merkel. Dalam sebuah debat publik di Dresden, Tellkamp mengatakan, "Sebagian besar migran di Jerman tidak melarikan diri dari perang dan penganiayaan. Lebih dari 95% dari mereka datang ke sini beremigrasi supaya bisa mendapatkan sistem kesejahteraan sosial." Gebrakan Suhrkamp memantik dukungan berlimpah ruah bagi Tellkamp. Para pengguna media sosial menyebut penerbit tersebut sebagai "Stasi Verlag", sebutan bagi agen polisi rahasia bekas Negara Jerman Timur yang menindas perbedaan pendapat. Tellkamp memperingatkan bakal segera lahir "diktator moral" di Jerman, di mana akan ada "koridor mindset antara opini yang disukai dan yan bisa ditoleransi." Tellkamp kemudian menambahkan: "Pendapat saya bisa ditoleransi, tetapi tidak diinginkan."
11 Maret. Menteri Dalam Negeri Jerman mendatang Horst Seehofer mengumumkan adanya "rencana induk", yang bertujuan mempercepat deportasi para migran illegal. Dikatakannya, bakal "tidak ada toleransi sama sekali terhadap para pelanggar dan kawasan orang tidak boleh bepergian." Seehofer mengatakan tujuannya adalah lebih pada soal keamanan dan contohnya adalah Negara Bagian Bavaria: "Bavaria adalah kawasan paling aman di Eropa dan itu harus memungkinkan dilakukan di seluruh Jerman."
11 Maret. Orang-orang Kurdi dituduh rmembakar bangunan atas Masjid Koca Sinan milik warga Turki di Berlin. Serangan itu merupakan satu dari beberapa aksi, yang merefleksikan bangkitnya kekerasan antara masyarakat Turki nasionalis dengan warga Kurdi militan di pihak lain di atas tanah Jerman
12 Maret. Di Flensburg, seorang pencari suaka Afghanistan berusia 18 tahun menikam sampai mati kawan wanitanya yang berusia 17 tahun, Mireille B. Tampaknya pembunuhan dilakukan karena gadis itu menolak masuk Islam
12 Maret. Sebuah pengadilan perburuhan di Hanover memerintahkan Volkswagen untuk mempekerjakan kembali seorang pria Jerman asal Aljazair, Samir B. Pabrik pembuat mobil itu memecat laki-laki tersebut Nopember 2016 karena takut dia mungkin saja melancarkan serangan ala pejihad atas pabrik utamanya di Wolfsburg. Laki-laki itu pernah mengancam sesamanya pekerja ---"kau akan mati" --- dan dikatakannya dia ingin bergabung dengan ISIS. Pada tahun 2014, B ditangkap di Bandara Hanover. Dia membawa sebuah drone dan uang 10.000 euro (hampir sebesar Rp 197 juta) secara kontak dan tengah menuju Suriah. Pihak berwenang Jerman belakangan mencabut paspornya. Pengadilan Administratif Braunschweigh lalu menetapkan bahwa B. "terlibat merekrut dan mendukung para pejihad dari Wolsburg." Pengadilan Hanover menetapkan bahwa VW gagal membuktikan bahwa B. secara khusus menganggu suasana damai di pabriknya.
14 Maret. Parlemen rendah Jerman, Bundestag secara resmi memilih Angela Merkel untuk masa jabatan keempat sebagai Kanselir Jerman. Batas jumlah suaranya ketat sekali; hanya sembilan suara. Secara keseluruhan 364 anggota Bundestag (Parlemen Jerman) memilih Merkel, sementara 315 anggota lain menentang. Ada 9 suara abstain dan 21 anggota parlemen mungkin abstain atau tidak memasukan surat suara yang sah
14 Maret. Sekitar 50 migran dari Afrika Barat mengamuk setelah polisi berupaya mendeportasi seorang pencari suaka dari Gambia di penampungan migran di Donauwörth, sebuah kota kecil di Bavaria. Menghadapi aksi itu, polisi lalu meminta bantuan. Para migran melemparkan botol serta kursi kepada polisi dan menuangkan air panas atas para polisi dari (lantai) atas. Belakangan, lebih dari 150 orang Afrika Barat berkumpul hendak melancarkan protes di stasiun kereta api, sehingga mendorong polisi disebarkan dalam jumlah besar. Seluruhnya ada 32 orang ditangkap. "Pada satu pihak, kita mengupayakan perlindungan dan keamanan di sini bersama kita, tapi pada pihak lain pada waktu yang sama mengorganisasikan aksi rusuh semacam ini yang mengabaikan sistem hukum kita, memang tidak bisa diterima," kata Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann.
15 Maret. Seorang pencari suaka Afghanistan berusia 23 tahun meneriakan kata-kata yang terdengar mirip "Allahu Akbar" tergesa-gesa mendekati Kanselir Angela Merkel ketika dia meninggalkan Gedung Reichstag (Gedung Parlemen) di Berlin. Laki-laki itu dicegah oleh pengawalnya kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit psikiatri.
16 Maret. Dalam wawancara pertamanya sejak diambil sumpahnya 14 Maret 2018 lalu, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer ditanya jika Agama Islam itu milik Jerman. Dia pun menanggapi: "Tidak. Agama Islam bukan milik Jerman. Jerman dibentuk oleh Agama Kristen. Tradisi kita mencakup tidak ada kerja pada hari Minggu dan berbagai liburan serta upacara gereja seperti Paskah, Pentekosta serta Natal." Pernyataan Seehofer memunculkan kobaran api kritik langsung dari berbagai kalangan yang menunjuk diri sendiri sebagai penjaga multikulturalisme Jerman, termasuk dari Kanselir Angela Merkel yang berulangkali ngotot mengatakan bahwa "Agama Islam itu milik Jerman." Para pemilih bagaimanapun, tampaknya sepakat dengan Seehofer. Sebuah polling untuk Majalah Focus menemukan bahwa 74% dari orang-orang yang disurvei mengatakan bahwa Agama Islam bukanlah milik Jerman. Hanya 6,4% mengatakan bahwa Islam benar-benar milik Jerman.
19 Maret. Pengadilan tertinggi Jerman menolak permintaan seorang wanita Muslim yang meminta supaya mencabut larangan mengemudikan kendaraan ketika memakai cadar penutup wajah. Sang wanita itu berargumentasi bahwa larangan bagi para pengendara itu melanggar kebebasan beragamanya. Pengadilan menemukan sang wanita yang sudah mengenakan niqab selama tujuh tahun itu, tidak berhasil menjelaskan mengapa undang-undang melanggar kebebasan beragamanya atau mengapa dia rugi jika menyetir kendaraan tanpa memakai cadar.
21 Maret. Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pidato penting pertamanya untuk masa kerja barunya mengatakan bahwa keputusannya mengijinkan lebih dari satu juta migran masuk ke negeri itu lebih merupakan "pengecualian kemanusiaan" yang tidak bakal terulang lagi. Dikatakannya bahwa Jerman bakal melakukan lebih banyak upaya untuk memperkuat program bantuan PBB sementara pada waktu bersamaan mendorong upaya untuk menambah keamanan perbatasan-perbatasan luar Uni Eropa. Ditambahkannya bahwa Jerman bakal terus menerima pengungsi politik, tetapi bahwa pemerintah juga bakal memusatkan perhatian pada deportasi. "Orang-orang yang tidak berhak mendapat perlindungan harus tinggalkan negara kita, lebih disukai yang sukarela, tetapi jika perlu dengan deportasi oleh negara,," kata Merkel. Dia lalu mengulangi janji pemerintahannya dalam perjanjian koalisi bahwa jumlah migran pertahun bakal mencapai 200.000 atau kurang dari itu. Ditambahkannya "Memang sudah di luar pertanyaan bahwa negara kita secara historis dibentuk oleh Agama Kristen dan Yudaisme. Tetapi itu juga kasus yang terjadi dengan 4,5 juta umat Muslim yang tengah hidup bersama kita. Agama mereka, Islam, juga telah menjadi bagian Jerman."
23 Maret. Polisi di Flensburg mengklasifikasi bagian-bagian pusat kota sebagai sebuah "zona bahaya" setelah berbagai perselisihan beserta aksi yang kejam terjadi antara anak-anak muda dari berbagai bangsa. Pengklasifikasian ini memungkinkan polisi untuk menyelidiki siapa saja di kawasan itu tidah peduli apakah mereka diduga melakukan kejahatan atau tidak. Polisi mengecam anak-anak muda itu akibat meningkatnya perampokan, penyerangan serta pencurian di kawasan itu.
24 Maret. Seorang migran Suriah berusia 17 tahun, menikam sehingga serius melukai seorang wanita Jerman berusia 24 tahun di sebuah supermarket di Lower Saxony. Sang wanita diserang setelah dia campur tangan dalam perselisihan antara teman prianya dengan dua migran berusia 13 dan 14 tahun. Laki-laki 17 tahun itu adalah saudara tua salah satu remaja yang lebih muda. Wanita itu pun mengalami koma; dokter membuang limpa serta beberapa bagian pankreasnya. Polisi dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk melepaskan tuntutan pembunuhan atas anak laki-laki 17 tahun itu dan menuntutnya dengan kejahatan menyedihkan yang lebih ringan, melukai orang. Pengacara anak itu mengatakan, terdakwa bertindak untuk membela diri.
25 Maret. Sikap anti-Semitisme merajalela di berbagai sekolah Jerman, demikian dikatakan oleh Heinz-Peter Meidinger, Presiden Asoasisi Guru Jerman (Deutschen Lehrerverbandes, DL). Dia juga mengatakan bahwa berbagai video pemenggalan kepala biasa diputar di sekolah-sekolah Jerman. Murid-murid wanita juga diancam dibunuh. "Sayangnya, ini bukan lagi kasus-kasus individual, bahkan bukan lagi kasus individual dengan anak-anak yang sangat muda usia pada tingkat sekolah dasar sekalipun. Insiden-insiden seperti itu kini terjadi di banyak sekolah di Jerman. Satu hal yang pasti: Berbagai video kejam di jaringan sosial sudah lama menjadi bagian kehidupan para murid. "Dalam berbagai forum "chatting"atau obrolan seperti WhatsApp, film-film seperti video pemenggalan kepala manusia oleh ISIS tersebar seperti kobaran api."
25 Maret. Pemerintah Jerman bertanggung jawab terhadap meningkatnya sikap anti-Semitisme di kalangan Arab yang semakin para seiring dengan terjadinya krisis pengungsi. Demikian menurut Julian Reichelt, Pemimpin Redaksi Harian Bild:
"Tidak bisa diterima bahwa kaum non-Muslim dan di atas semuanya itu, anak-anak Yahudi harus takut pergi ke sekolah di negeri ini karena mereka dijuluki "orang tidak beragama" bahkan diancam mati. Pemerintah kita mengklaim bahwa hal ini tidak bisa diterima. Tetapi ketika ia bisa bertindak sekarang, dia justru benar-benar gagal selama beberapa bulan ini. Sejak musim gugur lalu, ada keputusan pengadilan Distrik Frankfurt yang memalukan mengatakan bahwa 'tidak masuk akal' perusahaan penerbangan Arab, Kuwait Airways untuk mengangkut orang Israel (yang berarti dalam bahasa Arab: orang Yahudi). Kuwait Airways dibiarkan untuk melakukan diskriminasi atas orang Yahudi justru di Bandara Frankfurt. Dan Pemerintah Federal tidak berkeberatan. Kita jangan menipu diri. Ini Pemerintah Federal, yang karena alasan-alasan yang tidak bisa dijelaskan, membiarkan orang-orang Yahudi di Jerman diperlakukan seperti ini. Diskriminasi terhadap warga negara sebuah negara yang muncul dari Holocaust benar-benar diijinkan di pengadilan dalam negeri ini dan pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk menghentikannya."
26 Maret. Jerman Utara tengah mengalami meledaknya wabah penyakit kudis, sejenis penyakit menular yang disebarluaskan oleh tungau. Penyakit ini luas terjadi di tempat-tempat penampungan pengungsi, tetap para pakar dilaporkan tidak yakin untuk menjelaskan penyebab terjadinya wabah itu.
26 Maret. Harian Lübecker Nachrichten memposting sebuah video perayaan pernikahan warga Turki ketika para anggota suku itu menutup Jalan Tol Lübeck-Kücknitz Autobahn kemudian menembakkan senjata ke udara dari beberapa kendaraan mereka yang diparkir. Praktek tersebut telah berkembang luas ke bagian lain Jerman (di sini, sini dan di sini).
28 Maret. Keadaan darurat diumumkan di Duisburg setelah puluhan laki-laki Lebanon, Kurdi dan Turki bersenjatakan parang serta besi batangan berkumpul di jalanan hendak melancarkan aksi tawuran. Sebuah video yang direkam dengan handphone memperlihatkan para laki-laki, yang menurut polisi terdiri dari 'para wakil" (cross-section) populasi lokal tengah memecahkan kaca-kaca toko serta menyerang polisi. "Sebuah negara konstitusional tidak bisa menerima bahwa ada orang atau kelompok berpikir bahwa mereka bisa beroperasi di luar sistem kita," urai Walikota Duisburg, Sören Link. "Pertemuan massal yang bisa menjurus menjadi aksi kekerasan tidak sesuai dengan pemahaman kita tentang demokrasi. Kemanusiaan, toleransi, penghormatan dan pergaulan satu sama lain secara demokratis merupakan nilai dasar tempat eksistensi bersama kita diarahkan. Kita semua ingin hidup dalam sebuah masyarakat yang damai, terbuka dan demokratis."
28 Maret. Kantor Statitik Federal melaporkan bahwa pada tahun 2016, Jerman mendaftarkan angka kelahiran bayinya yang tertinggi sejak tahun 1973. Migrasi berdampak signifikan terhadap angka kelahiran: 184.660 anak terlahir bagi keluarga bangsa asing --- meningkat 25% dibanding dengan tahun 2015. Angka kelahiran antarwanita Jerman meningkat dari 1,43 anak pada tahun 2015 menjadi a, 46 anak per satu wanita. Angka kelahiran antarwanita non-Jerman meningkat dari 1,95 menjadi 2,28 anak per satu wanita.
30 Maret. Cardinal Reinhard Marx, Wakil Gereja Katolik tertinggi di Jerman, pada hari Jumad Agung (pada Trihari Suci Paskah) mendesak umat Kristen supaya "berekonsiliasi", berdamai dengan umat Muslim: "Tanpa persahabatan, tanpa pertemuan, tanpa keterbukaan terhadap pihak lain, maka tidak ada pengertian, tidak ada rekonsiliasi, tidak ada komunitas, tetapi sebaliknya terciptalah sikap tidak saling mempercayai, rasa takut dan kekejaman."
31 Maret. Seorang pencari suaka Suriah berusia 32 tahun, membakar sebuah bangunan apartemen berlantai enam di Leipzig. Satu orang tewas dan 16 orang terluka dan sebanyak 34 orang kehilangan rumah tempat tinggal. Warga Suriah itu dituduh melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan serta membakar rumah dengan sengaja. Selain itu, seorang pencari suaka dari Eritrea berusia 30 tahun menikam sampai mati pencari suaka Eritrea lainnya yang berumur 44 tahun di pusat kota Wetzlar.
31 Maret. Presiden Bundestag (Ketua Parlemen Jerman) Wolfgang Schäuble mengatakan bahwa Islam akan tetap ada di Jerman: "Kita tidak bisa menghentikan sejarah. Semua orang berurusan dengan fakta bahwa Islam sudah menjadi bagian dari negara kita."
Soeren Kern adalah Mitra Senior Lembaga Kajian Gatestone Institute yang berbasis di New York.