Atas permintaan Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid, Angkatan Laut Kerajaan mengerahkan kapal patroli, Januari lalu menuju Terowongan Inggris (English Channel) untuk menghambat migran menyeberang. Foto: Javid (tengah) bertemu dengan staf Pasukan Perbatasan Inggris di atas kapal HMC Searcher, 2 Januari 2018 lalu di Dover, Inggris. (Foto oleh Gareth Fuller – WPA Pool/Getty Images). |
1 Januari. Seorang laki-laki Somalia berusia 25 tahun menikam tiga orang --- termasuk seorang polisi–di Stasiun Kereta Api (KA) Manchester. Produser berita BBC Sam Clark yang tengah menunggu trem ketika serangan itu terjadi melaporkan: "Kata-kata persis dari laki-laki itu mengatakan, 'Selama kalian masih terus membom negara-negara lain, maka "taik" semacam ini akan terus terjadi.' Tersangka juga meneriakkan "Allahu Akbar!" ketika dia diborgol masuk ke dalam mobil polisi. Wakil Kepala Polisi Russ Jackson bagaimanapun mengatakan polisi "tetap memperlihatkan pikiran terbuka terkait dengan motivasi serangan ini." Tersangka akhirnya ditahan berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Mental.
2 Januari. Masjid Golders Green di London menunda pameran yang menampikan upaya warga Muslim Albania membantu, melindungi sekaligus menyelamatkan tetangga Yahudi mereka selama Holocaust. Pameran, yang dimaksudkan untuk menjadi bagian dari dorongan masjid itu membuka diri sekaligus mempertahankan dialog dengan tetangga-tetangganya, ditunda setelah kelompok-kelompok Muslim mendorong dilakukannya boikot.
3 Januari. Menteri Pertahanan Gavin Williamson mengoperasikan kapal patroli Angkatan Laut (AL) Kerajaan, HMS Mersey ke Terowongan Inggris guna menghambat migran menyeberang supaya "membantu mencegah migran melakukan perjalanan berbahaya." AL dilibatkan atas permintaan Menteri Dalam Negeri Sajid Javid. Menurut Sajid, kapal patroli dikerahkan sebagai langkah ad interim/ sementara selama dua kapal layar Pasukan Perbatasan lainnya, yaitu HMC Protector dan Seeker, ditarik kembali dari Laut Mediterania menuju perairan Inggris. Lebih dari 200 orang diketahui sudah mencapai Inggris dalam kapal-kapal kecil sejak Nopember.
4 Januari. Lewis Ludlow, seorang mualaf warga Inggris bersumpah setia kepada Negara Islam. Agaknya, dia berencana hendak membunuh seratus orang dalam sebuah serangan dengan cara menabrakkan kendaraan di London, saat dia justru sedang mengikuti program deradikalisasi yang disponsori pemerintah, kisahnya kepada Pengadilan Kejahatan Pusat Inggris (London's Old Bailey) ketika mendengarkan pembacaan hukuman. Mantan pekerja Kantor Pos Kerajaan itu memberitahu pengadilan bahwa dia sangat "dendam dan benci" kepada publik Inggris. Ia juga sudah mengintai sasaran kelas tinggi di sekitar London. Ludlow adalah mitra pejihad yang sedang dihukum Anjem Choudhary. Ia pernah membuat film tentang dirinya sendiri yang sedang menolak statusnya sebagai warga negara Inggris. "Saya ludahi status kewarganegaraanmu, paspormu, kau bisa pergi ke neraka dengan itu semua."
5 Januari. Inggris menghabiskan dana hampir £200.000 (sekitar Rp 3,6 miliar) guna membiayai hidup seorang dai, Abu Qatada, sejak ia dideportasi ke Yordania pada 2013, demikian dikatakan Harian The Times. Berdasarkan ketentuan yang disetujui oleh P. M. Inggris Theresa May ketika dia masih menjadi Menteri Dalam Negeri, pemerintah membayar ulama itu supaya dia bisa membuat janji bertemu dengan pekerja hak asasi manusia dan dokter selama tiga tahun. Pembayaran diizinkan meski kepada parlemen pada 2013, May mengatakan bahwa itu "biaya besar "bagi pembayar pajak, persoalan yang berkaitan dengan kasus Abu Qatada "tidak dapat diterima masyarakat dan tidak dapat saya terima." "Kunjungan kesejahteraan" dimaksudkan untuk memastikan bahwa dia tidak disiksa setelah dia dipindahkan dari Inggris karena menjadi ancaman terhadap keamanan nasional, demikian informasi yang diungkap berdasarkan undang-undang kebebasan informasi.
6 Januari. Seorang bocah lelaki berusia 8 tahun ditanyai dua petugas polisi anti-terorisme dan seorang pekerja sosial di sebuah sekolah di London timur karena khawatir dia mungkin telah diradikalisasi, demikian Suratkabar The Independent. Unit Standar Profesional Penanggulangan Terorisme menyelidiki persoalan tersebut setelah orangtua bocah itu resmi mengeluh bagaimana putra mereka diperlakukan. Para orangtua, yang meminta namanya anonim, mengatakan anak mereka dibiarkan "ketakutan" dan "trauma" setelah dipisahkan dari teman sekelasnya di sebuah sekolah di Ilford untuk diwawancarai petugas. Sang ayah mengaku putranya ditanya tentang Islam, masjid yang ia datangi, apakah ia sholat dan pandangannya tentang agama lain. Dia juga diminta membaca ayat-ayat Al-Quran.
7 Januari. Sepuluh orang diadili dengan tuduhan merawat dan melecehkan (grooming and sexually abusing) dua gadis remaja. Mereka adalah Parvaze Ahmed 36, Naveed Akhtar, 43, Saeed Akhtar, 55, Zeeshan Ali, 32, Kieran Harris, 28, Izar Hussain, 32, Faheem Iqbal, 27, Basharat Khaliq, 38, Yasar Majid, 37, Yasar Majid, 37 dan Mohammed Usman, 31. Dugaan pelecehan konon dimulai 2008 lalu ketika kedua gadis itu masih berusia 14 dan berdiam di rumah anak-anak Bradford. Jaksa Kama Melly QC mengatakan kepada Pengadilan Bradford Crown bahwa laki-laki itu memanfaatkan ancaman, tindak kekerasan, alkohol dan narkoba guna mengeksploitasi gadis-gadis itu. Namun, mereka menyangkal seluruh 25 pelanggaran, termasuk tuduhan pemerkosaan dan menghasut terjadinya pelacuran anak. Melly mengatakan para lelaki itu "mengeksploitasi dan memanipulasi" kedua gadis, yang, karena alasan hukum, tidak bisa disebutkan namanya.
9 Januari. Dalam sebuah twit yang sudah dihapuskan, Stasiun Televisi BBC menanyakan pemirsanya, jika mereka "menghargai keputusan" seorang remaja yang lari meninggalkan Arab Saudi menyusul penolakannya terhadap Islam. Twit itu berbunyi, "Rahaf Mohamad al-Qunun, 18 tahun, lari meninggalkan Arab Saudi karena katanya keluarganya bakal membunuh dia karena memilih meninggalkan Islam. Apakah anda menghormati keputusannya?" Para pembaca yang berang menanggapi di Twitter dengan komentar seperti, "Kalian buang sia-sia uang pembayar pajak." Dan BBC pun segera menghapus twitnya. Seorang Jurubicara BBC mengatakan, "Kami pahami bahwa kata-kata twit kami sebenarnya tidak terungkap dalam pertanyaan yang diajukan dalam siaran itu sehingga bisa membuat orang salah paham." BBC sebelumnya memunculkan kontroversi dengan sebuah twitnya yang menanyakan, "Apakah hukuman yang tepat untuk penodaan agama?"
9 Januari. Sebuah laporan tentang pendidikan agama yang diajukan kepada Dewan Thurrock menemukan bahwa para orangtua menolak mengijinkan anak-anak mereka mengikuti pelajaran tentang Islam dan terlibat dalam perjalanan sekolah ke masjid. Laporan tersebut memperingatkan soal "isu integrasi" serta menyimpulkan bahwa penyelidikan harus dilakukan atas "sifat dan luasnya" penolakan dari para orangtua. Dikatakan:
"Para orangtua menentang Agama Islam itu diajarkan sehingga menarik anak mereka dari pelajaran itu juga dari kunjungan ke tempat-tempat ibadat.
"Hasilnya bagi anak-anak itu, bisa dikatakan bahwa anak-anak yang paling perlu untuk diajarkan tentang Islam, tidak lagi diajarkan tentang itu."
"Belum jelas apakah isu sudah tersebar luas atau tidak di Thurrock. Tetapi jelas bahwa Jabatan Dewan Penasehat untuk Pendidikan Agama perlu diselidiki"
"Berdasarkan udang-undang, sekolah bertugas mempromosikan kohesi komunitas"
Menghadapi persoalan itu, seorang Jurubicara Dewan Muslim Inggris mengatakan anak-anak Inggris sangat penting untuk belajar tentang Islam guna mencegah terjadinya fobia terhadap Islam (Islamofobia):
"Dalam masyarakat yang semakin beragam, jauh lebih penting dari sebelumnya untuk belajar tentang agama dan budaya masing-masing yang membantu menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara masyarakat.
"Khususnya, ketika rasa permusuhan terhadap komunitas Muslim masih tersebar luas dan makin banyak orang muda dibesarkan dengan pandangan yang tidak tepat tentang Muslim. Kami yakin, kunjungan ke masjid menjadi cara penting untuk membantu menyelesaikan kesalahpahaman."
9 Januari. Asher Samson, seorang Kristen Pakistan berusia 41 tahun, dideportasi kembali ke kota asalnya Abbottabad (Pakistan) setelah tinggal di Inggris selama 15 tahun. Samson pertama kali tiba di Inggris tahun 2004, menjalani pendidikan di seminari untuk menjadi pendeta. Dia belakangan mengajukan permohonan suaka setelah menerima ancaman dari kaum ekstrimis Islam selama dia berlibur di kampung halamannya. Permohonan suakanya ditolak pada 2018. Ia lalu ditahan di Pusat Penahanan Morton Hall di Lincoln, 24 November. Di sana, ia diberitahu akan dideportasi. "Aku sangat takut," katanya. "Orang-orang tahu siapa saya. Mereka tahu saya Kristen. Mereka melihat saya di media sosial." Akibat penganiayaan agama di Pakistan, seluruh keluarga Samson memang sudah melarikan diri dan menetap di Inggris. Saudara-saudaranya sudah punya pasangan dan visa pasangan yang belum menikah. Ia sendiri tidak bisa amankan statusnya.
10 Januari. Mohammed Abdul, 21, dijatuhi hukuman 28 tahun penjara setelah terbuki bersalah atas dua tuduhan percobaan membunuh beberapa orang. Di Pengadilan Maidstone Crown, terdakwa mengakui bahwa dia dilempar keluar dari Nightclub Blake in Queen Street, 17 Maret 2018. Dari sana, dia mengendarai mobil curian menuju sebuah tempat pesta dan melukai orang-orang yang sedang berpesta.
11 Januari. Mohammed Sawalha mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota dewan penasehat Masjid Finsbury Park, salah satu masjid Inggris paling kenamaan. Langkah itu dia lakukan setelah investigasi Harian The Times memperlihatkan, dia adalah mata-mata senior Hamas. Masjid Finsbury berafiliasi dengan Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin), gerakan induk Hamas.
13 Januari. Anggota dewan di Bradford menyerukan agar diselidiki mengapa sebagian besar pelaku child grooming (penjahat seksual yang merawat anak kemudian memanfaatkan mereka secara seksual) daerah itu berasal dari komunitas Pakistan. Dalam debat yang diselenggarakan Komisi Dewan Bradford Kawasan Timur Bradford, polisi memberitahu para wakil rakyat tentang pekerjaan baik yang sudah dilakukan untuk mendidik orang bagaimana mengenali bahaya grooming. Anggota dewan David Ward mengatakan pekerjaan ini memang patut dipuji, tetapi tidak ada fakta bahwa laki-laki Inggeris keturunan Pakistan cenderung lebih banyak menjadi pelaku kejahatan seks anak. Dikatakannya, dia "sangat terkesima" bahwa polisi tidak melakukan lebih banyak pekerjaan untuk menyelidiki hubungan ini. Ditambahkannya, "Ini bukan hanya soal menangkap pelaku kejahatan jenis ini, ini tentang mengetahui mengapa orang melakukan ini. Kecuali kita tahu mengapa orang tertentu melakukan ini, kita tidak bisa menghentikan mereka."
14 Januari. Polisi menangkap 55 laki-laki dari Dewsbury, Batley dan Bradford terkait dengan kasus kekerasan seksual terhadap anak yang sudah lama berlangsung di West Yorkshire. Penangkapan berawal Nopember lalu, demikian dikatakan polisi West Yorkshire. Semua laki-laki itu diwawancarai kemudian dibebaskan namun tetap diawasi, kata polisi. Tuntutan terhadap mereka dilakukan oleh tujuh wanita yang mengaku mengalami kekerasan seksual ketika masih anak-anak, antara tahun 2002 dan 2009. Tuduhan itu berkaitan dengan berbagai gangguan di kawasan Kirlklees, terutama di kota Dewsbury dan Batley.
16 Januari. Jaksa Penuntut Umum Caroline Carberry QC memberitahu Pengadilan Kejahatan Pusat London (Old Baily) bahwa penyidik menemukan bukti mantra kutukan terhadap polisi di rumah seorang wanita Uganda berusia 37 tahun dan seorang laki-laki Ghana berusia 43 tahun. Keduanya sama-sama berasal dari London timur. Mereka dituduh menyunat seorang gadis kecil tiga tahun. Sang wanita mengaku "gadis kecil itu terjatuh di atas logam sehingga merobek bagian tubuh pribadinya" setelah dia memanjat untuk meraih biscuit. Carberry memberitahu pengadilan bahwa gadis itu dipaksa disunat di rumah ibunya disaksikan oleh ayahnya yang berdiam di sekitar tempat tinggal mereka. Ketika menyoroti berbagai pesan WhatsAPP antara kedua orangtua anak itu setelah adanya dugaan sunat, Carberry mengatakan pasangan itu tengah mendiskusikan cara merapal mantra guna "mendiamkan polisi dan dokter," katanya;
"Dua lidah sapi berikatkan kawat dengan paku dan sebuah pisau tumpul ditikamkan di dalam keduanya. Sebanyak 40 jeruk limau ditemukan bersama buah lain. Ketika dibuka, buah-buah itu berisi kepingan-kepingan kertas bertuliskan nama-nama orang.
"Nama-nama yang tercantum mencakup nama dua polisi yang terlibat dalam penyidikan kasus, pekerja sosial, anaknya sendiri serta direktur penuntutan publik masa itu. "
16 Januari. Polisi West Midlands melaporkan lebih dari selusin gereja di kawasan itu pernah menerima "surat ancaman." Termasuk di dalamnya satu ancaman serangan bom minyak serta ancaman lainnya untuk "menikam" jemaat satu demi satu. Semua surat berasal dari area West Midland sendiri. Kantor Keamanan Nasional Kontra Terorisme baru-baru ini mengeluarkan "Pedoman Perilaku di Tempat Ramai" supaya bisa meredakan ancaman serangan pejihad terhadap gereja dan tempat publik Inggris lainnya.
17 Januari. Tujuh anggota sebuah geng Turki dari Hackney dijatuhi hukuman seluruhnya 55 tahun penjara karena menyemprotkan orang-orang yang lewat dengan air keras. Serangan tak beralasan itu terjadi di Hackney, Mei 2018 dan terekam kamerea CCTV. Geng itu kemudian lari meninggalkan tempat kejadian dengan tiga mobil sambil meneriakkan komentar anti-orang-orang homo dan lari meninggalkan Hackney.
18 Januari. Kejahatan kejam yang ditampilkan dalam jaringan Tube di London meningkat lebih dari 43% dalam tiga tahun terakhir, menurut statistik resmi. Data Kepolisian Transportasi Inggris menunjukkan ada 2.838 kejahatan terjadi antara November 2017 dan September 2018, dibandingkan dengan 1.980 insiden yang dilaporkan antara November 2015 dan Oktober 2016. Stasiun St. Pancras di King Cross di London pusat mencatatkan jumlah pelanggaran tertinggi yang tercatat. Angka-angka itu dikeluarkan karena diminta oleh Otoritas Konservatif London Raya. Karena itu, datanya hanya sampai September 2018. Data Oktober 2018 belum tersedia.
21 Januari. Mohammed Karrar, 44, Bassam Karrar, 39 dan Anjum Dogar, 37, tiga laki-laki dari Oxford, pelaku sexual grooming, perkosaan serta pelecehan seksual terhadap seorang anak sekolah yang rapuh dijatuhi hukuman 48 tahun penjara. Selama tiga pekan persidangan, para juri di Pengadilan Oxford Crown diberitahu bahwa antara tahun 2002 dan 2005, sang gadis menjadi sasaran pelecehan seksual berulangkali oleh para pria itu. Kala itu, dia masih berusia antara 14 - 16 tahun. Dalam satu contoh perkosaan yang dikisahkannya di pengadilan, sang gadis mengungkapkan bahwa dia diserang oleh sejumlah laki-laki ketika sedang berpesta di Ploughman Tower, Oxford. Korban, yang sekarang sudah dewasa, menggambarkan perasaannya ketika tangan-tangan menggerayangi sekujur tubuhnya setelah dia dicekoki minuman dan obat-obatan sebelum pingsan. Ketika terbangun, pengadilan mendengar, dia sudah telanjang. Hanya satu kaos kaki masih melekat di kakinya. Tubuhnya penuh berlumuran darah akibat cedera, termasuk bekas gigitan. Perkosaan inilah, pengadilan dengar, yang menyebabkan dia hamil.
22 Januari. Lebih dari 5.000 orang menandatangani petisi memboikot tisu toilet Marks and Spencer. Mereka menuduh tisu itu bertuliskan kata-kata berhuruf timbul dalam Bahasa Arab untuk Allah. Cuplikan video yang diambil seorang pria tak dikenal menunjukkan tisu toilet lidah buaya berlapis tiga yang berlekuk itu dipersoalkan. Ketika berbicara dalam video, laki-laki itu mendesak "saudara-saudari" untuk tidak membeli gulungan tisu seharga 2,50 poundsterling (sekitar Rp 47 ribu) karena "setiap tisu toilet bertuliskan nama Allah di atasnya." Petisi itu mengatakan, "Ini upaya yang sangat lemah [sic] dan menyedihkan untuk menghina Islam." Marks and Spencer, dalam sebuah pernyataan di Twitter pun membantah klaim itu: "Motif pada tisu toilet lidah buaya, yang sudah kami jual selama lebih dari lima tahun, dikategorikan sebagai daun lidah buaya. Dan kami juga sudah selidiki dan konfirmasi hal ini dengan kami pemasok."
22 Januari. Persidangan atas Saied Hussini, seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun dan enam anggota gerombolannya (conspirator) lainnya dimulai di Pengadilan Worcester Crown. Mereka dituduh menyemprotkan cairan air keras kepada putra Hussini sendiri yang berusia tiga tahun. Akibatnya, Balita itu menderita luka bakar di lengan dan wajahnya. Insiden itu terjadi di luar sekolah Worcester 13 Juli 2018 lalu. Para jaksa penuntut menjelaskan serangan justru dilakukan oleh ayah bocah itu untuk menunjukkan bahwa istrinya yang orang asing itu "tidak mampu merawat dengan benar" tiga anak mereka.Tujuh terdakwa menyangkal tuduhan itu.
23 Januari. Majelis Parlemen Dewan Eropa mendesak Inggris supaya mengesahkan persyaratan hukum bagi pasangan Muslim untuk mendaftarkan perkawinan sipil mereka sebelum atau pada saat yang sama dengan upacara keagamaan mereka, karena pernikahan Syariah saja "jelas mendiskriminasi perempuan dalam perceraian dan kasus warisan. " Rekomendasi tersebut menambahkan:
"Majelis menganggap bahwa meski lebih bernuansa religius daripada legal, berbagai deklarasi Islam tentang hak asasi manusia yang diadopsi sejak 1980-an, gagal memperbaiki hubungan Islam dengan hak asasi manusia universal, terutama ketika mereka mempertahankan hukum Syariah sebagai sumber referensi unik mereka. Ini termasuk Deklarasi Kairo 1990 tentang Hak Asasi Manusia dalam Islam, yang, meski tidak mengikat secara hukum, memiliki nilai simbolis dan signifikansi politik dalam hal kebijakan hak asasi manusia berdasarkan Islam ....
"Majelis juga prihatin dengan aktivitas 'yudisial' 'dewan Syariah' di Inggris. Meskipun tidak dianggap sebagai bagian sistem hukum Inggris, dewan Syariah berusaha memberi sebentuk penyelesaian sengketa alternatif. Dalam upaya ini, anggota Komunitas Muslim, kadangkala secara sukarela dan seringkali juga di bawah tekanan sosial yang besar, menerima yurisdiksi agama mereka terutama dalam masalah perkawinan dan perceraian Islam, tetapi juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan warisan dan kontrak komersial Islam. Majelis khawatir keputusan dewan Syariah jelas mendiskriminasi perempuan dalam kasus perceraian dan warisan. Majelis sadar bahwa Pengadilan Islam informal mungkin juga ada di negara anggota Dewan Eropa lainnya. "
25 Januari. Asma Aweys, seorang wanita pejihad berusia 30 tahun dari Edmonton, London dijatuhi hukuman penjara 19 bulan penjara karena tiga tuduhan, "menyebarluaskan publikasi teroris." Saudaranya Ahmed Aweys dijatuhi hukuman penjara 25 bulan sementara suaminya Abdulaziz Abu Munye dijatuhi hukuman 15 bulan, juga karena menyebarluaskan bahan teroris. Asma mendapat fotokopi Majalah Jihad Rumiyah. Isi majalah itu mencakup saran cara membuat bom napalm dan bom molotov, serta artikel tentang 'pisau yang sempurna' untuk melakukan pembunuhan. Dia juga senang membaca media sosial tentang serangan pejihad Westminster pada Maret 2017, yang menewaskan empat orang yang dianggap "adalah atas perintah Allah." Ahmed mengaku bersalah menggunakan WhatsApp untuk mendistribusikan majalah online ISIS, Dabiq. Munye, yang tampaknya seorang pencuri biasa mengaku berhak mencuri dari orang 'kafir' mengaku menggunakan WhatsApp untuk mendistribusikan film ISIS, "Flames of War 2." "Film itu menunjukkan berbagai macam eksekusi brutal, rekaman pertempuran, referensi untuk melakukan serangan di Barat dan memuji sifat para peserta berdasarkan agama," kata Jaksa Penuntut Lee Ingham.
26 January. Harian The Guardian melaporkan bahwa ada ratusan, mungkin ribuan gadis muda di Inggris dipaksa menjalani apa yang disebut sebagai menyeterika payudara (breast ironing), sebuah praktek di Afrika ketika ibu dan nenek sang gadis menggunakan besi panas untuk berulang-ulang memijat seluruh payudara sang gadis. Tujuannya, untuk "merusak lapisan payudara" sehingga memperlambat pertumbuhan payudara itu sendiri. Sasarannya untuk menghentikan perhatian yang tidak diinginkan dari laki-laki. Seorang aktivitas komunitas mengakan:
"Praktek itu biasa dilakukan di Inggeris, bukan di Inggeris seperti sunat perempuan (FGM). Kadang-kadang, mereka lakukan itu sekali sepekan, atau sekali dalam setiap dua pekan, tergantung pada bagaimana hasilnya."
Salah seorang pengacara (QC) kenamaan Inggris, Alex Carlile, mengatakan:
"Bagi saya, mengejutkan bahwa polisi serta pihak berwenang lainnya tidak mengalokasi bahkan sumberdaya yang jelas diperlukan untuk berurusan dengan fenomena mengerikan ini. Pasti, ini masa sulit bagi polisi dan pihak berwenang untuk melakukan gugatan guna menyelesaikan dan menangani persoalan secara benar, yang sensitif terhadap persoalan pribadi yang meningkat di kalangan para korban muda serta komunitas mereka."
Anggota parlemen dari kubu Konservatif Maria Miller lantas menambahkan bahwa: "Ini bukan sekedar isu dana, itu juga isu niat politik untuk menangani sesuatu yang secara historis diterima sebagai praktek budaya."
28 Januari. Pelawak Russell Howard mengungkapkan bahwa Stasiun Televisi BBCpernah meminta dia merekam ulang leluconnya tentang Negara Islam (ISIS) kalau-kalau menyinggung kelompok jihad. Ketika berbicara tentang kebebasan berbicara di Sky One dalam acara bertajuk "The Russell Howard Hour," ia teringat pernah membuat film untuk BBC tentang serangan jihad 2015 di Paris. Tentang ISIS, Howard katakan "mereka bukan Muslim, mereka teroris" - sebuah komentar yang disambut dengan sorak sorai dari penonton di studio selama pembuatan film. "Pada akhir pembuatan film, BBC malah bingung sehingga memintanya, 'Anda perlu merekam ulang! Anda perlu katakan ISIS bukan *Muslim yang saleh,'" kenangnya. "Saya seperti, 'Apakah kalian khawatir kita akan menyinggung ISIS? Apakah mereka mau bicara soal itu?'"
30 Januari. Asim Hussain, seorang imam di Institut Al-Hikam di Bradford, dicopot dari jabatannya dan diminta menghapus akun media sosialnya setelah para cendekiawan Muslim menemukan bahwa ia bersalah atas "pelanggaran moral serius" dan "menyalahgunakan wewenang." Meski rincian tuduhan yang tepat tidak diungkapkan, sang imam diperintahkan untuk "menegakkan sholat lima kali sehari, mencari pasangan hidup dan tidak menghubungi wanita 'Ghayr Mahram', yang merujuk pada hubungan inses. Polisi Yorkshire Barat mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan "untuk menetapkan apakah ada pelanggaran yang dilakukan." Pendukung Hussain memulai petisi untuk "melarangnya mundur sebagai imam ... kita membenci dosanya bukan pendosanya."
30 Januari. Penilik pemerintah melaporkan bahwa Sekolah Dasar Muslim Al-Hijrah di Birmingham masih saja memisahkan para siswa dari pada siswi. Padahal, keputusan sebuah Pengadilan Banding tahun 2017 menekankan bahwa praktek itu melawan hukum. Ketika memberikan pengarahan kepada Komisi Seleksi Wanita dan Kesamaan Derajat Parlemen, Luke Tryl, seorang direktur pengatur pendidikan Ofsted mengatakan, bahwa Sekolah Al-Hijrah memaksakan "pemisahan siswa berdasarkan jenis kelamin yang sangat ketat." Termasuk di dalamnya, "melarang para siswi untuk makan siang sampai para siswa menghabiskan makan siang mereka." Dia menambahkan: "Kami [Ofsted] menemukan beberapa teks yang sangat diskriminatif yang misalnya, mendorong tindakan keras kejam terhadap para wanita."
31 Januari. Seorang laki-laki berusia 21 ditangkap menyusul serangan dengan pisau yang dilakukannya di luar sebuah Restoran McDonald di Sheffield. Seorang wanita mengaku melihat laki-laki itu mengacung-acungkan apa yang dipikirkannya adalah pedang ketika dia melewati tempat itu dalam perjalannya menuju tempat kerja. 'Kami sangat ketakutan. Kami pikir dia mau membunuh siapa saja. Yang pertama saya pikirkan bahwa itulah terorisme."
Seorang laki-laki lainnya mengatakan:
"Saya berpaling mau melihat ada keributan apa. Ternyata ada seorang laki-laki kulit berwarna memegang pisau besar kira-kira 15 inchi panjangnya. Kemudian ada seorang laki-laki berlari ke arah saya dengan satu sisi wajahnya terluka seluruhnya. Manejer restoran dan saya berlari menuju pintu lalu mengunci pintu restoran. Selanjutnya, polisi melumpuhkan laki-laki itu dengan alat kejut (taser) kemudian melompat mencengkramnya. Tampaknya dia sama sekali tidak waras."
31 Januari. Seorang laki-laki yang sudah menghabiskan waktu tiga tahun melarikan diri dengan cara meninggalkan Inggris ketika diajukan ke pengadilan karena memperkosa seorang gadis di Rochdale ditangkap di Pakistan. Choudhry Ikhalaq Hussain, namanya. Umurnya 41 tahun. Dia dihukum selama 19 tahun dipenjara karena tidak hadir di pengadilan. Hukuman sebesar itu dia terima karena melakukan pemerkosaan, aktivitas seksual dengan seorang anak dan berkomplot mau memperkosa orang. Polisi Greater Manchester (GMP) mengatakan bahwa Hussain ditangkap di utara Faisalabad, dan sekarang akan diekstradisi ke Inggris.
Soeren Kern adalah Mitra Senior Lembaga Kajian Gatestone Institute yang berbasis di New York, AS.